KELANA, DAN RUMAH KECIL ITU.
Anak itu KELANA namanya. Dia itu petualang, sejatinya dia suka kebebasan. Dia tidak suka di kekang biar bagaimanapun pasti akan lepas. Sejauh apapun dia bertualang melawan panas, pasti dia akan kembali dengan sejuta napas. Itulah sosok seorang KELANA.
Dia, ingin sekali melangkah dan pergi jauh untuk bertualang. ( terbesit dalam pikiran anak itu ). mungkin menurutnya bertualang adalah hal yang menarik dan punya tantangan tersendiri bagi dirinya. Ia, sosok seorang KELANA Si pemberani yang mempunyai sejuta mimpi untuk bertualang tanpa ada rasa takut sedikitpun.
Tiba saat dimana, semangat nya yang selalu menggebu-gebu datang dalam batinnya tanpa memandang waktu, membuat pikiran dan hatinya selalu gundah gulana untuk bertualang, persis seperti suara deburan ombak dan angin di lautan ( suasana hati KELANA ). Sontak saja Dia ingin melangkah dan ingin pergi jauh dengan semangat nya itu. Akibat semangat yang selalu menggebu-gebu itu yang sudah tidak bisa di bendung lagi oleh batin nya. Seketika suasana pun terasa hening ditelan sunyi. tak ada sebising suara pun terdengar oleh gendang telinga ini. Seketika, dimana Ia diberi kesempatan untuk berdialog sejenak dengan hati kecil nya. Kelana pun mengakhiri dialog singkat nya itu, yang mana dia sudah mendapatkan jawaban nya dan mempunyai tekat yang bulat untuk bertualang.
Namun tetap saja,Terasa berat kaki ini untuk beranjak, Terasa berat jiwa ini untuk meninggalkan, dan terasa berat membawa raga ini melangkah pergi jauh dari rumah kecil itu. Rumah kecil. Yang mempunyai arti sendiri bagi KELANA dimana tempat berteduh seorang petualang dikala dia lelah berpetualang, tempat meneduhkan lelah dari keras getirnya roda kehidupan, dan rumah kecil yang mempunyai sejuta cerita kehidupan dari tiap-tiap putaran waktu yang terus berputar tanpa mengenal kata henti.
Rumah kecil yang selalu mengajarinya arti sabar dan kesederhanaan. Yang selalu diingat oleh seorang KELANA, dimanapun jiwa dan raganya masih satu dan masih kokoh untuk berdiri, sampai saat dimana jiwanya tidak menyatu lagi dengan raga ini. Rumah kecil yang menjadi saksi bisu disaat ia tumbuh menjadi seorang KELANA dewasa.
Kini sumua itu sudah ia pikirkan sematang mungkin. Tak harus ada lagi kata ragu dalam diri ini, kata ragu. yang mungkin akan membawaku pada penyesalan diujung potongan cerita. (ungkap ia dalam dirinya). Meninggalkan rumah kecil dimana aku tumbuh menjadi seorang dewasa, meninggalkan rumah kecil dengan sejuta arti kehidupan, arti kesabaran, dan arti kesederhanaan. Meninggalkan semua alur di setiap potongan-potongan ceritanya. bukanlah hal yang mudah bagi seorang KELANA, seperti membalikan telapak tangan. terasa sesak didada dan sakit seperti disayat itu yang aku rasakan. Ia ( KELANA), melangkah dan pergi meninggalkan rumah kecil itu, membawa raga serta jiwanya meninggalkan rumah kecil itu dan meninggalkan potongan-potongan alur cerita dari setiap rumah kecil itu.
“Membawa ambisi kelam ingin mengembara, dalam angan yang membara akan berkelana”
Secuil senyuman seketika muncul dari mimik wajahnya, mengalahkan mentari dari sang fajar yang menampakan cahayanya dikala pagi datang. Senyuman kebahagian yang mengartikan dirinya sudah berani berkelana jauh dan meninggalkan rumah kecil itu.
Setiap orang punya definisinya masing-masing dalam bertualang. Bagiku bertualang adalah hal yang menarik dan penuh dengan tantangan. Dengan bertualang kau akan mendapatkan hal baru disetiap langkah yang kau pijaki, dan akan menjadi potongan-potongan cerita menarik nantinya, potongan cerita yang pasti kau ceritakan dihari depanmu nanti. Ini definisi bertualang bagi diriku.
“ Berkelanalah Maka Kau Akan tahu Isi Dunia“
_Ashabul Kafri